oleh ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom
Hi Readers! 👋
Selamat datang kembali di blog saya! pada semester 4 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular ini, saya ingin berbagi pengalaman menarik yang saya alami dalam kelas "Integrated Marketing Communication" bersama Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS., C.STMI.
Integrated Marketing Communication (IMC) : Ulasan Jurnal dan Teoritis
Pendahuluan Konseptual
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah pendekatan strategis yang memadukan berbagai elemen komunikasi pemasaran dalam suatu kerangka kerja yang terintegrasi untuk menyampaikan pesan yang konsisten kepada audiens. Konsep ini berakar dari gagasan bahwa komunikasi yang terkoordinasi secara menyeluruh dapat menciptakan dampak yang lebih besar dibandingkan komunikasi yang dilakukan secara terpisah.
Menurut Kotler & Keller dalam "Marketing Management" IMC memiliki tujuan utama yaitu untuk mengelola hubungan yang konsisten antara merek dan konsumen. Sumber-sumber lain, seperti jurnal penelitian oleh Schultz dan Kitchen, menegaskan bahwa IMC bukan hanya tentang koordinasi saluran pemasaran, melainkan juga tentang pemahaman pelanggan di era digital yang sangat dinamis.
Dimensi Teoretis IMC :
1. Komponen Utama IMC
Berdasarkan teori klasik, IMC melibatkan lima elemen utama dalam promotion mix :
- Advertising (Iklan) : Berfokus pada menjangkau khalayak secara luas melalui media seperti televisi, radio, media cetak, atau digital.
- Sales Promotion (Promosi Penjualan) : Insentif jangka pendek seperti diskon atau hadiah.
- Personal Selling (Penjualan Personal) : Interaksi langsung dengan pelanggan.
- Public Relations (Hubungan Masyarakat) : Aktivitas untuk membangun citra positif, misalnya sponsorship atau siaran pers.
- Direct Marketing (Pemasaran Langsung) : Komunikasi langsung dengan pelanggan, sering kali melalui email atau katalog.
**Penjelasan Teoritis:** Elemen-elemen ini berfungsi saling melengkapi. Menurut Duncan (2002), IMC bertujuan untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan kepada konsumen tetap konsisten di setiap titik sentuh (touchpoint).
2. Relevansi Era Digital
Di era digital, IMC mengalami pergeseran besar. Jurnal-jurnal modern menyoroti bahwa digitalisasi memungkinkan komunikasi lebih personal dan interaktif:
- Konsumen lebih terinformasi dan memiliki kendali lebih besar.
- Strategi komunikasi harus menyesuaikan platform digital seperti media sosial, website, dan aplikasi.
3. Model Komunikasi Konsisten
Schultz (2004) dalam teorinya tentang IMC menegaskan perlunya pendekatan "outside-in." Ini artinya, komunikasi harus dimulai dari pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan perilaku konsumen.
Ulasan Berdasarkan Penelitian Jurnal
Beberapa jurnal memberikan wawasan mendalam terkait penerapan IMC :
1. Integrated Marketing Communications: A Shift Towards Consumer-Centricity
Jurnal ini membahas bagaimana IMC telah berpindah dari pendekatan berbasis merek (brand-centric) menuju pendekatan berbasis konsumen (consumer-centric). Fokus utama adalah personalisasi pesan sesuai dengan segmen pelanggan.
2. Digital Transformation in Integrated Marketing
Studi oleh Kitchen (2020) menjelaskan bahwa teknologi digital memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan big data dan analitik dalam merancang kampanye IMC. Salah satu contoh implementasi adalah retargeting iklan berdasarkan perilaku pelanggan online.
3. Consistency in Branding Through IMC
Penelitian ini menunjukkan bahwa IMC meningkatkan loyalitas pelanggan melalui penyampaian pesan yang harmonis di berbagai platform.
Contoh Praktis IMC
Misalnya, sebuah kampanye pemasaran yang sukses dapat mencakup :
- Iklan televisi untuk membangun kesadaran merek.
- Promosi digital di media sosial untuk menjangkau generasi muda.
- Penawaran kupon eksklusif melalui email sebagai bagian dari direct marketing.
- Event sponsorship yang menciptakan koneksi emosional dengan audiens.
Semua elemen ini menyampaikan pesan merek yang sama untuk menciptakan dampak yang maksimal.
Kesimpulan Teoritis
IMC adalah pendekatan multifaset yang memerlukan koordinasi yang cermat. Dalam teori dan praktik, IMC berhasil jika semua elemen komunikasi bekerja bersama-sama untuk menciptakan pengalaman merek yang konsisten. Studi akademis mendukung pentingnya pemahaman konsumen yang mendalam sebagai kunci sukses strategi ini.
Beberapa referensi yang relevan terkait Integrated Marketing Communication (IMC):
Schultz, D., Tannenbaum, S.I., & Lauterborn, R.E. (1994)
Buku berjudul Integrated Marketing Communications yang diterbitkan oleh NTC Business Books. Buku ini membahas dasar-dasar IMC dan bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan secara strategis.
Kotler, P., & Keller, K.L. (2016)Marketing Management (15th Edition). Buku ini mencakup konsep IMC sebagai bagian dari strategi pemasaran yang lebih luas.
Pickton, D., & Broderick, A. (2001)
Artikel berjudul Integrated Marketing Communications dalam jurnal Corporate Communications: An International Journal. Artikel ini membahas pentingnya integrasi dalam komunikasi pemasaran.
Kitchen, P.J., & Schultz, D.E. (2009)Integrated Marketing Communications: Practice Leads Theory. Buku ini mengeksplorasi bagaimana IMC diterapkan dalam praktik dan dampaknya terhadap teori pemasaran.
Emerald Insight
Artikel dan jurnal yang tersedia di membahas berbagai aspek IMC, termasuk implementasi dan tantangan di era digital.
Artikel Integrated Marketing Communication: A Literature Review yang tersedia di memberikan ulasan teoretis tentang perkembangan IMC selama dekade terakhir.
Open University
Referensi dari OpenLearn, Open University, yang mencakup berbagai sumber tentang komunikasi pemasaran sebagai fungsi strategis
Salam Hangat_Wahyu Sulaiman🙏
Jika ada pengalaman serupa atau tips yang ingin dibagikan, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar di bawah ini 👇😊🙏
No comments:
Post a Comment