Di sesi ketiga ini saya akan mengulas tentang ;
Pentingnya Listening dan Critical Thinking dalam Kegiatan Public Speaking
1. Listening dalam Public Speaking
Listening atau mendengarkan adalah kemampuan menerima, memahami, dan mengevaluasi informasi yang disampaikan oleh pihak lain. Dalam konteks public speaking, listening menjadi penting karena:
Mengapa Listening Penting:
Memahami Audiens:
- Sebelum berbicara, pembicara yang baik harus mendengarkan masukan atau memahami kebutuhan audiens. Ini membantu menyusun pesan yang relevan dan menarik.
- Contohnya, seorang pembicara yang mendengarkan pertanyaan audiens lebih mampu menyesuaikan jawabannya secara tepat.
Respon yang Tepat:
- Dalam sesi tanya jawab, mendengarkan secara aktif membantu memberikan jawaban yang relevan dan tepat sasaran.
- Menurut Stephen Covey dalam The 7 Habits of Highly Effective People, "Seek first to understand, then to be understood." Artinya, memahami apa yang didengar adalah langkah awal membangun komunikasi yang efektif.
Membangun Hubungan:
- Audiens merasa lebih dihargai ketika pembicara benar-benar mendengarkan. Ini membangun kepercayaan dan koneksi emosional.
Cara Meningkatkan Listening dalam Public Speaking:
- Latih active listening dengan fokus penuh pada pembicara tanpa interupsi.
- Perhatikan bahasa tubuh dan nada suara audiens untuk memahami pesan nonverbal.
- Gunakan teknik parafrase untuk memastikan pemahaman.
2. Critical Thinking dalam Public Speaking
Critical thinking adalah kemampuan menganalisis informasi secara logis dan objektif untuk membuat keputusan atau menyusun argumen. Dalam public speaking, critical thinking membantu pembicara untuk:
Mengapa Critical Thinking Penting:
Menyusun Argumen yang Kuat:
- Pembicara harus mampu memvalidasi fakta, data, dan opini yang akan disampaikan untuk memastikan kredibilitas pesan.
- Menurut Richard Paul, seorang ahli berpikir kritis, “Critical thinking is thinking about your thinking while you're thinking in order to make your thinking better.”
Mengatasi Pertanyaan atau Kritik:
- Dengan berpikir kritis, pembicara mampu merespons pertanyaan atau kritik dengan tenang dan berbasis logika.
- Hal ini menciptakan kesan profesionalisme dan keahlian.
Menyusun Struktur Pesan yang Jelas:
- Pemikiran kritis membantu pembicara menyusun pesan dengan struktur yang logis: pembukaan, isi, dan penutup.
- Argumen yang disampaikan menjadi lebih terorganisir, mudah dipahami, dan meyakinkan audiens.
Cara Mengembangkan Critical Thinking dalam Public Speaking:
- Lakukan riset mendalam tentang topik yang akan dibahas.
- Gunakan pendekatan "5W1H" (Who, What, Where, When, Why, How) untuk menganalisis isu.
- Evaluasi opini atau data dengan membandingkan berbagai sumber terpercaya.
Keterkaitan Listening dan Critical Thinking
Listening dan critical thinking saling melengkapi dalam public speaking. Mendengarkan secara aktif membantu pembicara:
- Memahami konteks diskusi.
- Menganalisis masukan audiens.
- Menyusun tanggapan berbasis logika dan empati.
Sebaliknya, critical thinking meningkatkan kemampuan mendengarkan dengan mendorong analisis mendalam terhadap informasi yang diterima.
Pendapat Para Ahli
- Stephen Covey: Menekankan pentingnya mendengarkan secara aktif untuk membangun komunikasi yang efektif. (The 7 Habits of Highly Effective People).
- Richard Paul dan Linda Elder: Menjelaskan bahwa critical thinking adalah kemampuan untuk berpikir secara reflektif dan mandiri yang penting dalam pengambilan keputusan. (The Miniature Guide to Critical Thinking).
- Julian Treasure: Seorang pakar komunikasi menyatakan bahwa listening adalah keterampilan yang sering diabaikan dalam komunikasi, tetapi sangat penting untuk membangun pemahaman dan hubungan. (TED Talk: 5 Ways to Listen Better).
Kesimpulan
Listening dan critical thinking adalah fondasi penting dalam public speaking yang efektif. Dengan mendengarkan secara aktif, pembicara mampu memahami audiens dan memberikan respon yang relevan. Sementara itu, berpikir kritis membantu menyusun pesan yang terorganisir dan meyakinkan. Kombinasi keduanya tidak hanya meningkatkan kualitas komunikasi, tetapi juga membangun kepercayaan dan dampak yang lebih besar pada audiens.
Nb :
Pemahaman Tulisan ini diawasi oleh Dosen Pengampu Public Speaking Universitas Mpu Tantular Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS., C.STMI.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca blog saya. Saya berharap informasi yang saya bagikan dapat bermanfaat dan memberikan wawasan baru bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, komentar, atau ide untuk topik berikutnya, jangan ragu untuk meninggalkannya di kolom komentar. Sampai jumpa di tulisan berikutnya, dan tetap semangat dalam perjalanan Anda menuju kesuksesan!
Terima Kasih, Wahyu Sulaiman
Sepertinya saya harus memulai untuk belajar tentang ini, terima kasih sudah memperkenalkan!
ReplyDelete