Selamat datang kembali di blog saya! pada Semester IV Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular ini, saya ingin berbagi pengalaman menarik yang saya alami dalam kelas "Kewirausahaan" bersama Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS., C.STMI.
Dalam dunia kewirausahaan, teori hanyalah titik awal. Yang benar-benar membentuk pemahaman mendalam adalah praktik nyata—bagaimana seorang wirausahawan menghadapi tantangan, menciptakan nilai, dan membangun keberlanjutan. Studi kasus menjadi jendela penting untuk melihat dinamika bisnis secara langsung.
Artikel ini mengangkat studi kasus dari usaha
mikro kreatif di Batam, yaitu Dnoun Art Gallery, sebagai contoh konkret
kewirausahaan berbasis seni dan budaya.
Studi Kasus : Dnoun Art Gallery – Usaha Mikro Kreatif di Batam
Profil Usaha :
Dnoun Art Gallery adalah usaha mikro yang
bergerak di bidang seni rupa, berlokasi di Batam Kota, Kepulauan Riau. Usaha
ini didirikan oleh Wahyu Sulaiman dengan fokus pada produksi lukisan kanvas,
mural tematik, karikatur personal, dan kaligrafi.
Latar Belakang :
Berawal dari kecintaan terhadap seni dan
dorongan untuk memberdayakan komunitas lokal, Dnoun Art Gallery lahir sebagai
ruang ekspresi sekaligus sumber penghidupan. Dengan modal awal Rp.10.000.000,
usaha ini mulai menjangkau pelanggan melalui media sosial dan pameran
komunitas.
Strategi Bisnis : Dnoun Art
Gallery menerapkan pendekatan berbasis Business Model Canvas (BMC),
dengan fokus pada :
- Value Proposition : Karya
seni autentik dan personal
- Customer Segments :
Komunitas seni, sekolah, cafรฉ, pelanggan umum
- Channels :
Instagram, TikTok, pameran seni
- Revenue Streams :
Penjualan karya, jasa mural, workshop seni
Hasil dan Dampak :
Dalam 6 bulan, usaha ini berhasil mencatat
penjualan sebesar Rp.80.000.000, dengan keuntungan bersih Rp.41.200.000. Selain
itu, Dnoun Art Gallery berkontribusi dalam kegiatan seni lokal, edukasi visual,
dan pelestarian budaya.
Insight Kewirausahaan dari Studi Kasus
· Kreativitas sebagai Modal Utama :
Tidak semua usaha membutuhkan modal besar. Kreativitas dan keunikan produk bisa menjadi daya tarik utama.
· Digitalisasi sebagai Saluran Efektif :
Pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan TikTok terbukti efektif dalam menjangkau pelanggan dan membangun komunitas.
· Kolaborasi Lokal sebagai Kekuatan :
Kemitraan dengan sekolah, cafรฉ, dan komunitas seni membuka peluang pasar dan memperkuat posisi usaha secara sosial.
· Pentingnya Legalitas dan Registrasi :
Dukungan pemerintah melalui program Registrasi Pelaku Usaha Mikro memberikan akses terhadap pelatihan dan bantuan modal.
Contoh Kewirausahaan Lainnya :
1. Kopi
Tuli – Jakarta
Usaha kopi yang memberdayakan barista tuli dan
mengedukasi masyarakat tentang bahasa isyarat.
* Fokus : inklusi sosial dan pemberdayaan disabilitas
* Strategi : storytelling, komunitas, edukasi
2. Du’Anyam
– NTT
Sosial enterprise yang memasarkan anyaman tradisional dari ibu-ibu di Flores.
· Fokus : pelestarian budaya dan pemberdayaan perempuan
· Strategi : e-commerce, branding etnik, kemitraan NGO
3. Mycotech – Bandung
Startup yang membuat bahan bangunan dari jamur sebagai alternatif ramah lingkungan.
· Fokus : inovasi hijau dan keberlanjutan
· Strategi: riset, kolaborasi industri, sertifikasi internasional
๐ Referensi
- Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2010). Business Model
Generation. Wiley.
- Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management.
Pearson Education.
- Maida, Serepina Tiur. Customer Satisfaction – Materi
Kewirausahaan. PDF.
- Kementerian Koperasi dan UKM RI. (2023). Panduan Registrasi
Usaha Mikro.
- Du’Anyam Official Website: https://duanyam.com
- Kopi Tuli: https://kopituli.com
No comments:
Post a Comment